ada sepasang kasih
yang tidak takut gelap
karena gelap takut dengan percakapan gurau manja
sampai seberang
bahkan ketika pekat dimana bulan mati beristirahat
dan tak berbintang
mereka berjalan pulang bersama menuju muara
bertaruh siapa yang lebih lama
tanpa terang
tidak takut
karena terkadang dalam pola titinada kabutnya
mereka berbaring hanya dengan punggungnya
di tengah jalan gunduknya
memandang lurus sampai bintang kembali berkedip
kepada mereka
meniup bubuk biru
tanpa sendu
mengecup dingin karam
tanpa muram
membisik mantra magis
tanpa ringis
resah desah gelisah
rebah
ruang dan waktu
lupa dan tersesat
lupa dunia
terbawa aduk liukan malam
No comments:
Post a Comment